UKURAN
STATUS KESEHATAN DALAM
EPIDEMIOLOGI : MORTALITAS
A.
Pengertian
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data
statistik vital untuk kematian. Ukuran kematian merupakan angka atau indeks,
yang di pakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian
suatu penduduk. Ada berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling
sederhana sampai yang cukup kompleks. Namun demukian perlu di catat bahwa
keadaan kematian suatu penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya suatu angka
tunggal saja. Biasanya berbagai macam ukuran kematian di pakai sekaligus guna
mencerminkan keadaan kematian penduduk secara keseluruhan. Hampir semua ukuran
kematian merupakan suatu “rate” atau “ratio”.
Rate merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya
suatu kejadian (misalnya: kematian, kelahiran, sakit, dan sebagainya) selama
peroide waktu-waktu tertentu.
Kematian (mortalitas) adalah peristiwa hilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi tiap saat setelah
kelahiran hidup. (Budi Utomo, 1985).
Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan
kematian, yaitu :
1) Degenerasi Organ Vital & Kondisi
terkait,
2) Status penyakit,
3) Kematian akibat Lingkungan atau
Masyarakat (Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam, dsb.)
B.
Ukuran-Ukuran
Mortalitas
1.
Case
Fatality Rate (CFR/Angka kefatalan kasus)
CFR
adalah perbandingan antara jumlah kematian terhadap penyakit tertentu yang
terjadi dalam 1 tahun dengan jumlah penduduk yang menderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.
Rumus:
CFR=
Perhitungan
ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penyakit dengan tingkat kematian
yang tinggi. Rasio ini dapat dispesifikkan menjadi menurut golongan umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan lain-lain.
2.
Crude
Death Rate (CDR/Angka Kematian Kasar)
Angka keamtian kasar adalah jumlah kematian yang
dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
Disebut kasar karena angka ini dihitung secara menyeluruh tanpa memperhatikan
kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi denga tingkat kematian yang
berbeda-beda.
Rumus:
Manfaat
CDR:
· Sebagai
gambaran status kesehatan masyarakat,
· Sebagai gambaran tingkat permasalahan penyakit
dalam masyarakat,
· Sebagai
gambaran kondisi sosial ekonomi,
· Sebagai
gambaran kondisi lingkungan dan biologis,
· Untuk
menghitung laju pertumbuhan penduduk.
3.
Age
Spesific Death Rate (ASDR)
Angka kematian menurut
golongan umur. Angka kematian menurut golongan umur adalah perbandingan antara
jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun pada penduduk golongan umur x
dengan jumlah penduduk golongan umur x pada pertengahan tahun.
Rumus:
Manfaat
ASDR sebagai berikut:
· untuk
mengetahui dan menggambarkan derajat kesahatan masyarakat dengan melihat
kematian tertinggi pada golongan umur.
· untuk
membandingkan taraf kesehatan masyarakat di bebagai wilayah.
· untuk
menghitung rata-rata harapan hidup
4. Under Five Mortality
Rate (UFMR/Angka kematian Balita)
Angka
kematian Balita adalah gabungan antara angka kematian bayi dengan angka
kematian anak umur 1-4 tahun yaitu jumlah kematian balita yang dicatat selam
satu tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.
Rumus:
Angka
kematian balita sangat penting untuk mengukur taraf kesehatan masyarakat karena
angka ini merupakan indikator yang sensitif untuk status kesehatan bayi dan
anak.
5. Neonatal Mortality Rate
(NMR/Angka Kematian Neonatal)
Neonatal adalah bayi yang berumur kurang dari 28
hari. Angka Kematian Neonatal adalah jumlah kematian bayi yang berumur kurang
dari 28 hari yang dicatata selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun
yang sama.
Rumus:
Manfaat
dari angka kematian neonatal adalah sebgai berikut:
· untuk
mengetahuai tinggi rendahnya perawatan post natal
· Untuk
mengetahui program Imuninsasi
· Untuk
pertolongan persalina
· untuk
mengetahui penyakit infeksi.
6.
Perinatal
Mortality Rate (PMR/angka kematian perinatal)
Angka kematian perinatal adalah jumlah kematian
janin yang dilahirkan pada usia kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ditambah
kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat dalam 1 tahun
per Total kematian janin+lahir hidup Dalam periode waktu yang sama.
Rumus:
Faktor
yang mempengaruhi tingginya
PMR adalah sebagai berikut:
·
Banyak bayi dengan
berat badan lahir rendah.
·
Status gizi ibu dan
bayi
·
Keadaan sosial ekonomi
·
Penyakit infeksi
terutama ISPA
·
Pertolongan persalinan
7.
Infant
Mortality Rate (IMR/Angka Kematian Bayi)
Angka Kematian Bayi adalah perbandingan jumlah
penduduk yang berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun dengan
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus:
Manfaat
dari perhitungan angka kematian bayi adalah sebagai berikut:
· Untuk
mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan faktor penyebab kematian bayi.
· Untuk
Mengetahui tingkat pelayanan antenatal.
· Untuk
mengetahui status gizi ibu hamil.
· Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Program Keluaga berencana (KB).
· untuk
mengetahui kondisi lingkungan dan social ekonomi
8.
Maternal
Mortality Rate (MMR/Angka Kematian Ibu)
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang dicatat selama 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Tinggi
rendahnya angka MMR tergantung kepada:
· Sosial
ekonomi
· Kesehatan
ibu sebellum hamil, persalinan, dan masa nasa nifas
· Pelayanan
terhadap ibu hamil
· Pertolongan
persalinan dan perawatan masa nifas
9. Angka
Kematian Pascaneonatal
Adalah
kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup dalam satu tahun kalender
10.
Angka Abortus (Abortus Rate)
Adalah penghentian kehamilan dengan sengaja sebelum
janin mampu untuk hidup di luar kandungan.
C. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Mortalitas
1. Pendidikan
Terdapat hubungan negatif antara
tingkat pendidikan ibu dan kematian anak, tetapi tinggi rendahnya pendidikan
yang dibutuhkan untuk menurunkan mortalitas secara berarti berbeda-beda dari
satu budaya ke budaya lain.
Pendidikan memberi kepercayaan diri
kepada wanita untuk mengambil keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri.
Dalam hal ini ada 3 faktor yaitu:
·
Berkurangnya fatalisme dalam menghadapi kesehatan buruk yang
menimpa anak.
·
Kesanggupan yang lebih besar untuk menguasai dunia dalam
mengetahui adanya fasilitas kesehatan.
·
Perubahan perimbangan tradisional dalam hubungan keluarga
yang mengalihkan titik berat kekuasaan dari sesepuh kepada anak.
2. Pendapatan
Pendapatan sangat penting dalam
kaitannya dengan membayar pengeluaran untuk kesehatan faktor pendapatan atau
ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan kondisi rumah saling berhubungan dalam
mempengaruhi kematian bayi/anak. Apabila salah satu indikator sosial ekonomi
dihubungkan dengan tingkat kematian bayi dan anak, ternyata terdapat hubungan
yang negatif.
3. Kesehatan
Kesehatan berhubungan negatif
terhadap angka kematian bayi, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah
pembangunan kesehatan. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan pembangunan
dan fasilitas kesehatan adalah rasio tenaga medis dan para medis, terhadap
jumlah penduduk.
4. Faktor
Demografi
Yang dipilih adalah tingkat kelahiran, yaitu
tingkat fertilitas total (TFR). Apabila tertilitasnya rendah maka mortalitasnya
juga akan rendah. Hubungan posifit antara mortalitas bayi dan fertilitas ini
timbal balik, keberhasilan menurunkan salah satu faktor diantaranya akan
mengakibatkan penurunan variabel lain.
Catatan kuliah ini bagus loh
BalasHapus