STUDI
KORELASI
A.
Pengertian
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian
yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan
dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini
penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan
dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Gay dalam
Sukardi (2008:166) menyatakan bahwa; penelitian korelasi merupakan salah satu
bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi
keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat
hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Walaupun
demikian ada peneliti lain seperti di antaranya Nazir dalam Sukardi (2008:166);
mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi, karena
penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam
penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks
kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.
B.
Karakteristik dan ciri-ciri
a. Karakteristik
Penelitian korelasi mempunyai tiga
karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga
karakteristik tersebut, adalah:
1.
Penelitian korelasi tepat jika
variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan
mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2.
Memungkinkan variabel diukur
secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3.
Memungkinkan peneliti mendapatkan
derajat asosiasi yang signifikan.
Tujuan
penelitian korelasional menurut Suryabrata (1994:24) adalah untuk mendeteksi
sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain.
b. Ciri-ciri
Ciri-ciri
Penelitian Korelasional:
1.
Penelitian macam ini cocok
dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat
diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasi.
2.
Studi macam ini memungkinkan
pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam
keadaan realistiknya.
Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.
Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.
C.
Tujuan Penelitian Korelasional
Berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay dalam Emzir
(2007:38); Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan
antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat
prediksi.
Studi hubungan biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya
berhubungan dengan suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang
ternyata tidak mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian
selanjutnya.
“Menurut Zechmester dalam Emzir,2007:37 Tujuan diadakannya penelitian
korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan teknik
korelasi atau teknik statatistik yang lebih canggih. Secara khusus, tujuan
penelitian korelasional adalah: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya
hubungan (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat
tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan
dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/significant) atau
tidak berarti (tidak berarti/insignificant) (Muhidin dan Abdurrahman,
2007:105)”.
D.
Kelebihan dan kelamahan
1.
Kelebihan
Penelitian korelasional juga mengandung kelebihan-kelebihan, antara
lain :
a.
kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara
beberapa variabel secara bersama-sama (simultan).
b.
Penelitian korelasional juga dapat
memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti.
2.
kelemahan
Penelitian korelasional mengandung kelemahan-kelemahan antara lain :
a.
Hasilnya cuma mengidentifikasi apa
sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat
kausal.
b.
Jika dibandingkan dengan penelitian
eksperimental, penelitian korelasional itu kurang tertib- ketat, karena kurang
melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.
c.
Pola saling hubungan itu sering tak menentu
dan kabur.
d.
Sering merangsang penggunaannya sebagai
semacam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih
dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.
E.
Langkah-Langkah Pokok
1.
Definisikan masalah
2.
Lakukan telaah pustaka
3.
Rancang cara pendekatannya
4.
Kumpulkan data
5.
Analisis data dan buat
interpretasinya
Susun
laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar