Jumat, 26 Januari 2018

DATA STATISTIK VITAL EPIDEMIOLOGI



DATA STATISTIK VITAL EPIDEMIOLOGI

A.    Data statistik vital
Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses pengumpulan data dan penerapan metode statistic dasar pada data tersebut guna mengidentifikasi fakta-fakta kesehatan yang vital didalam suatu masyarakat, populasi atau wilayah tertentu. Data mortalitas, pernikahan, perceraian, kelahiran semuanya merupakan data statistic vital.

1.                  Angka kelahiran dan angka kelahiran kasar
Angka kelahiran (birth rate) suatu populasi biasanya merupakan angka kasar (crude rate) dan angka ini mengacu pada keseluruhan populasi. Saatmenggunakan angka kasar (kelahiran maupun kematian) perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut  terhadap penggunaan rate spesifik dan distribusi usia karena karakteristik penduduk sangat beragam sehingga angka kasar juga menjadi beragam dan tidak akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan semua rate pada keseluruhan populasi menghasilkan data yang beragam pada kelompok yang berlainan.
Angka kelahiran kasar dan angka kematian kasar merupakan indikator yang sangat berguna karena memberikan informasi ringkas,sekaligus data statistik umum dari populasi yang besar. Angka kasar (crude rate) dapat dipakai dalam perbandingan internasional sekaligus dalam perbandingan umum kejadian vital selama beberapa waktu.
2.     Angka Kematian dan akta kematian pada data stasitik vital
Akta kematian juga termasuk dokumen yang penting bagi keluarga yang ditinggal. Alasan yang paling penting akta kematian sangat dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan hukum. Kematian ditangani dengan serius dan hukum memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kematian akibat kesalahan melalui penelusuran dan pendataan kematian dengan metode yang ketat.Kematian harus diregistrasi dan jika ada sesuatu yang mencurugakan, kematian tersebut akan diselidiki termasuk melakukan autopsy. Akta kematian juga           dibutuhkan untuk mengajukan klaim pensiun dan asuransi jiwa. Angka kematian dan data relevan diperoleh dari proses registrasi akta kematian.The National Center for  Health Statistics telah menetapkan akta kematian standar dan akta kematian standar  untuk kematian janin yang memperlihatkan informasi minimum yang harus ada pada akta. Masing-masing negara dapat mengembangkan aktanya sendiri dari akta standarini.Rincian yang ada dalam akta kematian, selain penyebab kematian, juga ada “penyebab utama kematian”. Ada ruang yang memang dikosongkan dalam
   akta kematian untuk diisi dengan kondisi yang berkontribusi dalam kematian.

3.    Data statistik perkawinan dan perceraian
Status perkawinan memengaruhi struktur keluarga, status sosial ekonomi,kesehatan mental, akses ke layanan kesehatan dan berbagai faktor lain yang berkaitan dengan status kesehatan.Badan Pusat Statistik dalam publikasi hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2003 Propinsi Sumatera Barat menjelaskan bahwa status perkawinansebagai ukuran kesejahteraan biasanya dilihat dari jumlah penduduk yang kawin pada usia muda dan tingginya angka perceraian. Perkawinan pada usia mudadisamping disebabkan oleh faktor budaya juga berkaitan dengan faktor sosial ekonomi dan sebagian perceraian juga dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi rumah tangga.Berdasarkan data statistik kesejahteraan Indonesia tahun 2003 yangdipublikasikan oleh BPS tercatat bahwa dari seluruh penduduk usia 10 tahun keatasdi Sumatera Barat terdapat 1,99 % yang berstatus cerai hidup. Angka ini beradadiatas persentase rata-rata cerai hidup penduduk Indonesia sebesar 1,45 %. Sumatera Barat merupakan peringkat kedua tertinggi dalam persentase perceraian di Indonesia setelah Nusa Tenggara Barat. Bila dilihat dari jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang cerai hidup jauh lebih besar daripada penduduk laki-laki yang masing-masing 2,2 % dan 0,8 %. Jika dibandingkan antara daerah pedesaan dan perkotaan maka status cerai hidup lebih banyak dialami oleh penduduk perdesaanyaitu sebesar 1,53 % dibandingkan daerah perkotaan sebesar 1,34%.

B.     Sumber Data Statistik Vital
Data merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh epidemiologidalam melakukan perannya. Tanpa data, epidemiologi buta dan tidak mampu melihatmesalah kesehatan yang terjadi.
 Sumber data epidemiologi antara lain adalah :
1.      Data kependudukan
a)      Sensus penduduk 
b)      Survey
2.      Kelahiran dan kematian
a)      Pencatatan akta kelahiran dan surat keterangan meninggal.
b)      Klinik umum/ klinik bersalin dan pelayanana kesehatan lainnya.
3.      Data kesakitan
a)      Rekam medis (Medical record) rumah sakit
b)      Praktek dokter swasta
c)      Penelitian khusus.
4.      Data lainnya
a)      Penelitian/data sanitasi dan lingkungan
b)      Catatan imunisasi
c)      Pelaporan keluarga berencana

C.    Registrasi Kejadian Vital
Semua kejadian vital dicatat dan datanya dimasukkan dalam tabel dangrafik. Data statistik vital adalah data yang berkaitan dengan kejadian vital dalam kehidupan seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, abortus dan menderita penyakit serius tertentu. Namun, pelaporan morbiditas dan mortalitas dimasukkan dalam bab yang terpisah. Mekanisme pelaporan morbiditas, menyangkut informasi, perolehan data dan pengolahannya dilakukan dengan cara yang berbeda.Data morbiditas tidak selengkap data mortalitas dan kelahiran, sehingga informasi yang berasal dari sumber mortalitas dan kelahiran memiliki reliabilitas yang lebih baik.Registrasi adalah pencatatan kelahiran, kematian, status perkawinan, abortus dan penyakit yang harus dilaporkan, serta pencatatan dan penelusuran riwayatpenderita penyakit tertentu. Registrasi kejadian khusus lainnya mungkin menghasilkan data dan pemicu suatu penelitian, misalnya registrasi anak kembar.Penelitian pada anak kembar, khusunya yang dipisahkan pada usia yang sangatmuda, dapat memberikan pengetahuan yang berharga yang tidak dapat diperolehdalam kondisi lain, akibat susunan genetic identik yang dimiliki kembar tersebut.

1 komentar: