DATA STATISTIK VITAL
EPIDEMIOLOGI
A.
Data
statistik vital
Data statistik vital disebut juga kejadian vital
yang mengacu pada proses pengumpulan data dan penerapan metode statistic dasar
pada data tersebut guna mengidentifikasi fakta-fakta kesehatan yang vital
didalam suatu masyarakat, populasi atau wilayah tertentu. Data mortalitas,
pernikahan, perceraian, kelahiran semuanya merupakan data statistic vital.
1.
Angka kelahiran dan angka kelahiran kasar
Angka kelahiran (birth rate) suatu
populasi biasanya merupakan angka kasar (crude
rate) dan angka ini mengacu pada keseluruhan populasi. Saatmenggunakan angka
kasar (kelahiran maupun kematian) perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap penggunaan rate spesifik dan
distribusi usia karena karakteristik penduduk sangat beragam sehingga angka
kasar juga menjadi beragam dan tidak
akurat. Usia merupakan variable yang dapat menyebabkan semua rate pada keseluruhan
populasi menghasilkan data yang beragam pada kelompok yang berlainan.
Angka kelahiran kasar dan angka kematian
kasar merupakan indikator yang sangat berguna karena memberikan informasi ringkas,sekaligus
data statistik umum dari populasi yang besar. Angka kasar (crude rate) dapat dipakai dalam perbandingan
internasional sekaligus dalam perbandingan umum kejadian vital selama beberapa
waktu.
2.
Angka
Kematian dan akta kematian pada data stasitik vital
Akta kematian juga termasuk dokumen yang
penting bagi keluarga yang ditinggal. Alasan yang paling penting akta kematian
sangat dibutuhkan adalah untuk memenuhi kebutuhan hukum. Kematian ditangani
dengan serius dan hukum memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya
kematian akibat kesalahan melalui penelusuran dan pendataan kematian dengan
metode yang ketat.Kematian harus diregistrasi dan jika ada sesuatu yang
mencurugakan, kematian tersebut akan diselidiki termasuk melakukan autopsy.
Akta kematian juga dibutuhkan
untuk mengajukan klaim pensiun dan asuransi jiwa. Angka kematian dan data
relevan diperoleh dari proses registrasi akta kematian.The National Center
for Health Statistics telah menetapkan akta kematian standar dan
akta kematian standar untuk kematian janin yang memperlihatkan informasi
minimum yang harus ada pada akta. Masing-masing negara dapat mengembangkan aktanya sendiri dari akta standarini.Rincian yang ada
dalam akta kematian, selain penyebab kematian, juga ada “penyebab utama kematian”. Ada ruang yang memang
dikosongkan dalam
akta kematian untuk diisi dengan kondisi yang
berkontribusi dalam kematian.
3.
Data statistik perkawinan dan perceraian
Status perkawinan memengaruhi struktur
keluarga, status sosial ekonomi,kesehatan
mental, akses ke layanan kesehatan dan berbagai faktor lain yang berkaitan
dengan status kesehatan.Badan Pusat Statistik dalam publikasi hasil Survey
Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2003 Propinsi Sumatera Barat menjelaskan bahwa
status perkawinansebagai ukuran kesejahteraan biasanya dilihat dari jumlah
penduduk yang kawin pada usia muda dan tingginya angka perceraian. Perkawinan
pada usia mudadisamping disebabkan oleh faktor budaya juga berkaitan dengan
faktor sosial ekonomi dan sebagian perceraian juga dilatarbelakangi oleh
masalah ekonomi rumah tangga.Berdasarkan data statistik kesejahteraan Indonesia
tahun 2003 yangdipublikasikan oleh BPS tercatat bahwa dari seluruh penduduk
usia 10 tahun keatasdi Sumatera Barat terdapat 1,99 % yang berstatus cerai
hidup. Angka ini beradadiatas persentase rata-rata cerai hidup penduduk
Indonesia sebesar 1,45 %. Sumatera Barat merupakan peringkat kedua tertinggi
dalam persentase perceraian di Indonesia setelah Nusa Tenggara Barat. Bila
dilihat dari jenis kelamin, persentase penduduk perempuan yang cerai hidup
jauh lebih besar daripada penduduk laki-laki yang masing-masing 2,2 % dan 0,8 %. Jika dibandingkan antara daerah pedesaan dan perkotaan
maka status cerai hidup lebih banyak dialami oleh penduduk perdesaanyaitu
sebesar 1,53 % dibandingkan daerah perkotaan sebesar 1,34%.
B.
Sumber Data Statistik Vital
Data merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh
epidemiologidalam melakukan perannya.
Tanpa data, epidemiologi buta dan tidak mampu melihatmesalah kesehatan yang
terjadi.
Sumber data epidemiologi antara lain adalah :
1. Data kependudukan
a) Sensus penduduk
b) Survey
2. Kelahiran dan kematian
a) Pencatatan akta kelahiran dan surat keterangan meninggal.
b) Klinik umum/ klinik bersalin dan pelayanana
kesehatan lainnya.
3. Data kesakitan
a) Rekam medis (Medical record) rumah sakit
b) Praktek dokter swasta
c) Penelitian khusus.
4. Data lainnya
a) Penelitian/data sanitasi dan lingkungan
b) Catatan imunisasi
c) Pelaporan keluarga berencana
C.
Registrasi Kejadian Vital
Semua kejadian vital dicatat dan datanya
dimasukkan dalam tabel dangrafik. Data statistik vital adalah data yang
berkaitan dengan kejadian vital dalam kehidupan seperti kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, abortus dan menderita penyakit serius tertentu. Namun,
pelaporan morbiditas dan mortalitas dimasukkan dalam bab yang terpisah.
Mekanisme pelaporan morbiditas, menyangkut
informasi,
perolehan data dan pengolahannya dilakukan dengan cara yang berbeda.Data morbiditas tidak selengkap data mortalitas dan
kelahiran, sehingga informasi yang berasal dari sumber mortalitas dan kelahiran
memiliki reliabilitas yang lebih baik.Registrasi adalah pencatatan kelahiran,
kematian, status perkawinan, abortus dan penyakit yang harus dilaporkan, serta
pencatatan dan penelusuran riwayatpenderita penyakit tertentu. Registrasi
kejadian khusus lainnya mungkin menghasilkan data dan pemicu suatu penelitian,
misalnya registrasi anak kembar.Penelitian
pada anak kembar, khusunya yang dipisahkan pada usia yang sangatmuda, dapat
memberikan pengetahuan yang berharga yang tidak dapat diperolehdalam
kondisi lain, akibat susunan genetic identik yang dimiliki kembar tersebut.
Tulisan ini baggus tapi koq ga ada namanya, boleh tahu?
BalasHapus